005 , yang berisi:
Apakah seorang jamaah haji boleh meninggalkan Muzdalifah dan
langsung menuju Mekkah guna melaksanakan thawaf Ifadhah sebelum melempar
jumrah Aqabah?
|
||
|
||
Pada hari Nahr (tanggal 10 Dzulhijjah) terdapat beberapa amalan yang
harus dilakukan oleh seorang jamaah haji. Amalan-amalan tersebut adalah
melempar jumrah Aqabah, memendekkan atau menggundul rambut, melakukan
thawaf Ifadhah dan sa'i antara Shafa dan Marwa –jika dia belum
melaksanakannya setelah thawaf Qudum—, serta menyembelih hewan hadyu
bagi jamaah haji yang melaksanakan haji Tamattu' dan Qiran jika bukan
penduduk Mekah.
Seorang jamaah haji boleh
mendahulukan salah satu ibadah di atas, termasuk mendahulukan thawaf
Ifadhah sebelum melempar jumrah Aqabah. Hal ini didasarkan pada hadis
Abdullah bin Amr bin Ash r.a. bahwa dia menyaksikan Rasulullah saw.
berkhutbah pada hari Nahr. Lalu salah seorang laki-laki berdiri dan
berkata, "Saya mengira bahwa ibadah ini dilaksanakan sebelum yang ini."
Lalu ada yang lain juga berkata, "Saya juga mengira bahwa ibadah ini
dilaksanakan sebelum yang ini." "Saya menyembelih sebelum melempar." Dan
perkataan-perkataan lain sejenisnya. Lalu Rasulullah saw. menjawab
masing-masing dari mereka dengan bersabda,
افْعَلْ وَلاَ حَرَجَ
"Lakukanlah, dan itu tidak apa-apa bagimu."
Kata-kata itu merupakan jawaban
beliau untuk semua pengaduan di atas. Tidaklah beliau ditanya pada hari
itu mengenai suatu masalah, kecuali beliau mengatakan, "Lakukanlah, dan
itu tidak apa-apa bagimu." (Muttafaq Alaih).
Wallahu subhânahu wa ta'âlâ a'lam.
|
Home »
FATWA HUKUM ISLAM
» Melaksanakan Thawaf Ifadhah sebelum Melempar Jumrah Aqabah
Melaksanakan Thawaf Ifadhah sebelum Melempar Jumrah Aqabah
JIKA TERDAPAT KESALAHAN/KEKELIRUAN DALAM ARTIKEL INI
DAPAT MENGHUBUNGI KAMI DENGAN CARA MENINGGALKAN PESAN... TERIMAKASIH
DAPAT MENGHUBUNGI KAMI DENGAN CARA MENINGGALKAN PESAN... TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar