Melaksanakan Thawaf Ifadhah sebelum Melempar Jumrah Aqabah

JIKA TERDAPAT KESALAHAN/KEKELIRUAN DALAM ARTIKEL INI
DAPAT MENGHUBUNGI KAMI DENGAN CARA MENINGGALKAN PESAN... TERIMAKASIH

005 , yang berisi:     Apakah seorang jamaah haji boleh meninggalkan Muzdalifah dan langsung menuju Mekkah guna melaksanakan thawaf Ifadhah sebelum melempar jumrah Aqabah?
Jawaban : Mufti Agung Prof. Dr. Ali Jum'ah Muhammad
    Pada hari Nahr (tanggal 10 Dzulhijjah) terdapat beberapa amalan yang harus dilakukan oleh seorang jamaah haji. Amalan-amalan tersebut adalah melempar jumrah Aqabah, memendekkan atau menggundul rambut, melakukan thawaf Ifadhah dan sa'i antara Shafa dan Marwa –jika dia belum melaksanakannya setelah thawaf Qudum—, serta menyembelih hewan hadyu bagi jamaah haji yang melaksanakan haji Tamattu' dan Qiran jika bukan penduduk Mekah.
    Seorang jamaah haji boleh mendahulukan salah satu ibadah di atas, termasuk mendahulukan thawaf Ifadhah sebelum melempar jumrah Aqabah. Hal ini didasarkan pada hadis Abdullah bin Amr bin Ash r.a. bahwa dia menyaksikan Rasulullah saw. berkhutbah pada hari Nahr. Lalu salah seorang laki-laki berdiri dan berkata, "Saya mengira bahwa ibadah ini dilaksanakan sebelum yang ini." Lalu ada yang lain juga berkata, "Saya juga mengira bahwa ibadah ini dilaksanakan sebelum yang ini." "Saya menyembelih sebelum melempar." Dan perkataan-perkataan lain sejenisnya. Lalu Rasulullah saw. menjawab masing-masing dari mereka dengan bersabda,
افْعَلْ وَلاَ حَرَجَ
"Lakukanlah, dan itu tidak apa-apa bagimu."
    Kata-kata itu merupakan jawaban beliau untuk semua pengaduan di atas. Tidaklah beliau ditanya pada hari itu mengenai suatu masalah, kecuali beliau mengatakan, "Lakukanlah, dan itu tidak apa-apa bagimu." (Muttafaq Alaih).
Wallahu subhânahu wa ta'âlâ a'lam.
Sumber : Dar al Iftaa ( Lembaga Fatwa Mesir)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tayangan Halaman